Cerita Dewasa IGO Ngewe Customer Servis Plus-Plus
Cerita Dewasa IGO Ngewe Customer Servis Plus-Plus – | Setelah ayahku meninggal aku meneruskan usaha ayahku yang sudah berdiri sejak lama dan sudah sangat laris dengan pelanggan yang berasal dari mana saja, bahkan yang dari luar kota pun juga ada.
Novel Seks – Usaha ayahku ini adalah sebuah restoran yang menyajikan menu sangat komplit, dari masakan jawa sampai masakan internasional, mungkin kelengkapan ini yang membuat restoran ayahku ini sangat ramai banget. Hingga sekarang aku yang mengelolanya.
Ohhh ya lupa aku memperkenalkan diri, Namaku Reva, usiaku saat ini 28 tahun, fisikku mempunyai nilai plus, dengan tubuhku yang tinggi, rambut hitam panjangku, dan yang pasti tubuhku yang seksi dan bohay, kata-kata teman-temanku. Cerita Sex Terbaru
Waktu restoran aku jarang ke restoran karena aku sudah membayar orang untuk mengelolanya, sehingga aku hanya datang kerestoran itu seminggu sekali. Tapi akhir-akhir ini pendapatan semakin menurun, terpaksa aku harus selalu datang ke restoran untuk menginterview apa yang menjadi penyebab pendapatan restoran menerun.
, Sejak pertama aku yang mengurus restoran sendiri aku melihat sosok laki-laki yang tampak dari jauh sangat keren. Usianya masih sekitaran 32 tahunan, terlihat keren dengan jas yang dikenakannya, Cuma aku hanya memandanginya dari jauh saja karena pengunjung hari itu lumayan ramai. Laki-laki itu datang setiap malam sekitar pukul 6 sore pasti, entah dia sedang mengawasi siapa di restoranku itu. Cerita Sex DaunMuda
Malam itu restoran terlihat agak sepi, banyak bangku-bangku yang kosong, aku melihat-lihat ternyata laki-laki itu sudah duduk di meja yang selalau sama setiap hari. Lantas akupun menghampirinya.
“Eeehhhh….Mas, boleh aku duduk disini??”
“Boleh kok, silahkan duduk” jawab laki-laki itu
“Namaku Reva” ucapku sembari mengulurkan tanganku
“Angga, kamu pemilik restoran ini ya?? Kok baru-baru aja aku lihat disini terus..” Tanya Angga
“Kok mas tau” jawabku singkat
“Iyha tau, kemaren pas aku lihat kamu, aku tanya sama Melin (kariawan restoran)
“Owh si Melin, dia ngomong apa aja sama mas??” tanyaku
“Gak ngomong apa-apa kok, aku kan Cuma tanya nama kamu aja sama Melin”
“Owwwhhh…. Mas ini kerja dimana, setiap hari aku lihat mas kesini” tanyaku
“ Aku bekerja di perusahaan sebelah kok, aku anggap tempat ini nyaman, makanya setiap aku pulang kerja pasti aku sempatkan mampir kesini” jawabnya
“Oooowwhh… begitu yam as, nanti kalau ada pelayanan disini yang kurang memuaskan, mas bisa ngomong sama aku” tawaranku
Setelah itu kami lalu ngobrol panjang lebar, sampai kami pun bertukar nomer HP dan bertukar pin BB. Mulai dari obrolan itu akhirnya kita saling BBM’an dan semakin menjadi akrab. Selepas pulang kerja Angga selalu mampir ke resto dan mengobrol denganku, Angga orangnya asik, enak diajak ngobrol dan nggak ngebosenin. Mulai kita akrab aku mulai mempunyai sedikit perasaan sama Angga. Dan ternyata usia kita terpaut jauh sekitar 10 tahunan, tapi wajah Angga masih sangat muda. Cerita Sex Tante
Keesokan harinya kita janjian untuk pergi jalan-jalan setelah Angga pulang kerja, dan aku mengiyakan nya karena resto sudah mulai ramai makam aku tinggal gak papa. Dan sampailah saat kita bertemu dan langsung menuju mobilnya Angga.
“Wow.., mobilnya keren banget pak. Sama kaya orangnya” kata ku setelah kami sampai di mobilnya. Aku duduk di depan disebelahnya. Tak lama kamipun meluncur meninggalkan mal. Dia mulai mengelus2 paha ku yang masih tertutup celana jeans. Tentunya elusannya tidak terlalu terasa karena masih terhalangi kain jeans celanaku.
Dia membawaku ke apartmentnya. Tak lama kami sudah sampai di apartment. Kita turun ke basement, parkir mobil dan menuju lift. Dia langsung memijit lantai apartmentnya dan lift meluncur ke atas. Apartmentnya type studio sehingga hanya ada satu ruang yang multi fungsi, kamar mandi dan pantri yang merangkap dapur. Cerita Sex ABG
Dia merebahkan diri di ranjang. Sementara aku pergi ke kamar mandi. Ketika muncul kembali, aku hanya berbalut handuk kemudian ikut rebahan diranjang bersamanya. Dia melingkarkan tangannya pada pundak ku dan mengelus-elus nya.
Tak lama dia mulai menciumi bibir ku sambil meraba-raba toket ku. Dia membuka belitan handuk sehingga aku langsung bertelanjang bulat. Dia melotot melihat jembutku yang lebat. Langsung diciumi dan dijilati toket ku dengan rakus. Dihisap hisapnya pentil ku. Jarinya meraba bibir Vagina ku yang dipenuhi dengan jembut yang lebat.
Akupun melenguh nikmat ketika jarinya menemukan itilku. Sementara itu, toket ku masih terus dijilati dan diemut pentilnya. Aku yang sudah sangat bernafsu kemudian berbalik menindih tubuhnya. Dengan cepat aku melucuti kancing kemejanya. Kuhisap pentilnya, sementara tanganku melucuti celananya.
“Reva buka dulu ya pak” kataku sambil bangkit duduk dan membuka seluruh pakaiannya. Dia tinggal memakai celana dalam, dan tampak Kontolnya mencuat keluar tak mampu tertampung didalam celana dalam.
“Kontol bapak gede banget, panjang lagi” kataku sambil mengelus-elus Kontolnya dari balik celana dalam. Akupun kemudian membuka celana dalam nya, dan Kontolnya yang sudah ngaceng keras tampak berdiri tegak dihadapannya.
“Gila.. Gede banget.. Bikin IReva nafsu..” kataku sambil menundukkan kepala mulai menjilati dan kemudian mengulum Kontolnya. Dia mengelus- elus rambutku yang panjang. photomemek.com Kadang tangannya berpindah ke toketku yang sekal dan mempermainkan pentilnya. “Reva.. Enak banget Reva..” desahnya, aku terus menjilati Kontolnya. Cerita Sex HOT
“Ih.. pak, gede banget..”. “Memang kamu belum pernah liat yang besar begini?” “Belum pak.. Punya cowok IReva nggak sebesar ini.” jawabku. “Arghh.. Enak Reva.” erangnya lagi. Kujilatinya lubang kencingnya dan kemudian kukulum Kontolnya dengan bernafsu.
Sementara itu batang Kontolnya kukocok sambil sesekali kuremas perlahan biji pelernya. Dia keenakan ketika aku mengeluar masukkan Kontolnya dengan mulutku. Dia mengusap-usap rambutku dengan gemas. Ruangan segera dipenuhi oleh erangannya.
Saat aku menghisap Kontolnya, kepalaku maju mundur, toketku pun bergoyang. Dengan gemas diremasnya toketku. “Reva.., jepit pakai toketmu ” pintanya. Aku langsung meletakkan Kontolnya di belahan toketku, dan kemudian dia mengenjot Kontolnya diantara toketku.
“Enak banget sshh..” Dia seperti tak kuasa menahan rasa nikmat itu. Setelah beberapa lama, dia menyodorkan kembali Kontolnya ke mulutku. Aku menyambutnya dengan penuh
nafsu.
Setelah beberapa lama, aku menaiki tubuhnya dan mengarahkan Kontolnya ke Vaginaku. Aku menurunkan tubuhku dan Kontolnya mulai menerobos Vaginaku yang sempit.
“Ooh.. besar banget nih Kontolnya pak.. Ahh..” desahku ketika Kontolnya telah berhasil memasuki Vaginaku.
“Tapi enak khan..” tanyanya menggoda
“Iya sih..Aduh.. Oh.. Sstt.. Hah.. Hah..” erangku lagi ketika dia mulai menggenjot Vaginaku dari bawah. Dia memegang pinggangku sambil terus mengenjot Vaginaku.
Sementara aku menyodorkan toketku ke mulutnya. Dia segera menjilati toket ku.
“Pak.. Gimana pak.. Enak khan ngentotin IReva?” tanya ku menggoda. Aku masih meliuk-liukan tubuhku. Dia pun terus mengenjot Vaginaku dari bawah, sambil sesekali tangannya meremas toketku yang berayun-ayun menggemaskan.
Setelah bosan dengan posisi itu, dia membalikkan tubuhku sehingga dia berada diatas. Segera dia menggenjot Kontolnya keluar masuk Vaginaku sambil menciumi wajahku.
“Ehmm.. Sstt.. pak.. Enak.. Ohh. Kontol bapak gede banget, Vagina IReva sampe sesek rasanya pak, gesekan Kontol bapak terasa banget di Vagina IReva. Mau deh IReva dientot bapak tiap malam,” Aku melenguh keenakkan.
“Ayo isap pentil IReva pak” perintahku. Diapun kemudian menghisap pentilku sambil terus menggenjot Vaginaku. Tak lama tubuhku mengejang, dan aku mengerang dan menggelinjang ketika nyampe. Terasa Vaginaku berkedut2. Cerita Mesum HOT
“Reva, enak banget, Kontolku seperti sedang diemut, nikmat banget rasanya, luar biasa empotan Vagina kamu”. Dia mengeluarkan Kontolnya dari Vaginaku dan aku kusuruh menungging membelakanginya. Dengan gaya doggy style dia mengentoti ku dari belakang.
“Aduh.. pak.. kuat banget.. Ohh..” erang ku ketika dia mengenjot Vaginaku.
“Gila.. Vaginamu enak banget Reva..” katanya. Dia memegang pinggul ku, terkadang meremas pantatku yang membulat. Aku pun menjerit nikmat. Toketkupun tampak bergoyang-goyang menggemaskan. Bosan dengan posisi ini, dia kemudian duduk di kursi.
Aku lalu duduk membelakanginya dan mengarahkan Kontolnya ke dalam Vaginaku. Dia menyibakkan rambutku yang panjang dan menciumi leher ku. Sementara itu aku bergerak naik turun. Tangannya sibuk meremas toketku.
“Ahh.. Ahh.. Ahh..” erangku seirama dengan goyangan badanku diatas tubuhnya. Terkadang erangan itu terhenti saat disodorkannya jemarinya untuk kuhisap.
Beberapa saat kemudian, dihentikannya goyangan badannya dan dicondongkannya tubuhku agak ke belakang, sehingga dapat menghisap toketku. Dengan gemas dilahapnya bukit kembarku dan sesekali pentilku dijilatinya.
Eranganku semakin keras terdengar, membuat dia menjadi kembali bernapsu. Setelah dia selesai menikmati toket ranumku, kembali aku mengenjot tubuhku naik turun dengan liar. Binal banget kelihatannya.
Cukup lama dia menikmati perngentotan dengan aku di atas kursi. Lalu dia berdiri, dan kembali berciuman dengan aku sambil dengan gemas meremas dan menghisap toketku. Dia ingin segera menuntaskan permainan ini. Lalu aku direbahkan di atas ranjang. Dia kemudian mengarahkan Kontolnya kembali ke dalam Vaginaku.
“Aaaaahhhh..” erangku kembali ketika Kontolnya kembali menyesaki Vaginaku. Langsung dia mengenjot dengan ganas. Erangan nikmat mereka berdua memenuhi ruangan itu, ditambah dengan bunyi derit ranjang menambah panas suasana.
Aku menggelengkan kepala ke kanan kekiri menahan nikmat. Tanganku meremas-remas sprei ranjang. “Pak.. IReva hampir sampai pak.. Terus.. Ahh.. Ahh” jeritku sambil tubuhku mengejang dalam dekapannya. Aku telah nyampe. Dia menghentikan enjotannya sebentar, dan aku pun kemudian lunglai di atas ranjang.
Butir keringat mengalir diwajahku. Toketku naik turun seirama dengan helaan nafasku. Dia kembali menggemasi toketku dengan bernafsu. Dia mulai lagi mengenjot Vaginaku sambil sesekali meremas toketku yang bergoyang seirama enjotannya. Dia terus mengenjotkan Kontolnya keluar masuk Vaginaku sampai akhirnya ngecretlah pejunya di dalam Vaginaku. Aku terkapar karena kenikmatan dan lemas.
Beberapa saat kemudian dia mulai menciumiku sambil mengusap-usap pahaku, dan kemudian mengilik Vaginaku dengan jemarinya.
“Ehmm..” erangku saat itil diusap-usap dengan gemas. Eranganku terhenti karena dia menciumku dengan penuh napsu. Tangannya meremas2 toketku yang besar menantang.
“Pak kuat banget sih , baru ngecret sudah mau ngentot lagi” ucapku lirih.
“Iya habis pengen diempot Vagina kamu lagi, nikmat banget rasanya” bisiknya.
Desahanku kembali terdengar ketika lidahnya mulai menari di atas pentilku yang sudah menonjol keras. Dihisapnya dengan gemas gunung kembarku hingga membuat tubuhku menggelinjang nikmat. “Gantian dong Reva” bisiknya setelah puas menikmati toketku yang ranum.
Kami pun kembali berciuman sementara aku meremas Kontolnya yang mulai membengkak. Aku pun kemudian mendekatkan wajahku ke Kontolnya, dan mulai mengulum Kontolnya.
Sedang mengemut Kontolnya. Dia sudah ingin ngentot lagi dengan aku. Aku disuruh duduk membelakanginya di pangkuannya. Dia mengarahkan Kontolnya kedalam Vaginaku. “Ah..” desahku ketika Kontolnya kembali menyesaki Vaginaku.
Aku kemudian menaik-turunkan tubuhku di atas pangkuannya. Dia pun tak tinggal diam, aku diciuminya ketika aku sedang mengenjot Kontolnya dalam jepitan Vaginaku. Sambil menciumi aku, tangannya memainkan itilku.
“Ah.. Terus pak.. IReva mau nyampe..” desahku. Semakin cepat dia mengusap itilku, sedangkan tubuhku pun semakin cepat menggenjot Kontolnya.
“Ahh..” erangku nikmat saat aku nyampe. Tubuhku mengejang dan kemudian terkulai lemas diatas pangkuannya. Kembali terasa Vaginakua berkedut2 dengan keras. Setelah reda kedutan Vaginaku, Kontolnya dicabut dari Vaginaku, masih ngaceng keras dan berlusiaan cairan Vaginaku.
Aku ditelentangkan dan segera dia menaiki tubuhku. Pahaku sudah mengangkang lebar. Dia tidak langsung memasukkan Kontolnya kedalam Vaginaku, tetapi digesek-gesekkan dahulu di sekitar bibir Vaginaku hingga menyentuh itilku.
“Pak.. Aduuhh.. Aduuhh pak! Sshh.. Mmppffhh.. Ayo pak.. Masukin aja.. Nggak tahann..” aku menjerit-jerit tanpa malu.
“Udah nggak tahan ya.. Reva, cepat banget sudah napsu lagi..” jawabnya. Tiba-tiba dia langsung menekan sekuat tenaga.
Aku sama sekali tak menyangka akan hal itu, sehingga Kontolnya langsung melesak ke dalam Vaginaku. Kontolnya kembali menyesaki Vaginaku yang sempit itu. Dia mulai mengenjotkan Kontolnya naik turun dengan teratur sehingga menggesek seluruh lubang Vaginaku.
Aku turut mengimbanginya, pinggulku berputar penuh irama. Bergerak patah- patah, kemudian berputar lagi. Efeknya luar biasa, kedutan Vaginaku kembali terasa. “Reva, nikmat banget deh empotan Vagina kamu”, katanya terengah. Aku semakin bergairah, pinggulku terus bergoyang tanpa henti sambil mengedut-ngedutkan otot Vaginaku. Cerita Ngentot
“Akkhh.. Reva.. Eennaakkhh.., hebaathh.. Uugghh..” erangnya berulang-ulang. Dia semakin kuat meremas2 dan memilin2 pentilku dan bibirnya terus menyapu seluruh wajahku hingga ke leher, sambil semakin mempercepat irama enjotannya.
Aku berusaha mengimbangi keluar masuknya Kontolnya didalam Vaginaku dengan goyangan pantatku. Sepertinya dia berusaha keras untuk bertahan, agar tidak ngecret sebelum aku nyampe lagi. Kontolnya terus mengaduk2 Vaginaku semakin cepat lagi. Bacaan sex top:
Vaginaku terasa makin berkedut, kedua ujung pentilku semakin keras, mencuat berdiri tegak. Langsung pentilku disedot kuat2 kemudian dijilati dengan penuh nafsu. “Pak..! Lebih cepat lagi doonng..!” teriakku sambil menekan pantatnya kuat2 agar Kontolnya lebih masuk ke Vaginaku.
Beberapa detik kemudian tubuhku bergetar hebat, diiringi dengan cairan hangat menyembur dari Vaginaku. Bersamaan dengan itu, tubuhnya pun bergetar keras yang diiringi semprotan pejunya ke dalam Vaginaku. Aku pun mengerang tertahan.
Dia langsung memeluk tubuhku erat-erat, dengan penuh perasaan. Aku membalas pelukannya sambil merasakan kenikmatan yang luar biasa. Kakiku melingkar di sekitar pinggangnya, sementara bibirnya terus menghujani sekujur wajah dan leherku dengan ciuman.
Aku masih bisa merasakan kedutan Vaginaku. Setelah beristirahat sejenak, kami segera membersihkan diri dengan di kamar mandi. Aku belum pernah merasakan sedemikian nikmatnya dientot lelaki. ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,